HargaKolam Terpal Bulat Diameter 3 Meter Harga Rp 1.480.000. Harga Kolam Terpal Bulat Diameter 4 Meter Harga Rp 1.980.000. Harga Kolam Terpal Bulat Diameter 5 Meter Harga Rp 2.550.000. Adapun spesifikasi kolam terpal, antara lain sebagai berikut. Terpal Orchid Korea / Terpaulin Ketebalan 0,5 mm.
Jenis- jenis kolam tersebut diantaranya adalah kolam terpal, kolam semen, kolam tanah, kolam keramba (jaring apung), kolam drum, kolam fiber, dan kolam plastik. 1. Kolam terpal. Kolam terpal merupakan kolam yang dapat dibangun di atas lahan yang sempit dengan lapisan terpal di bagian dasar dan dindingnya. Bentuknya bisa berupa persegi atau
ContohKolam Ikan di atas tanah : Untuk membuat kolam ikan diatas tanah/ cara membuat kolam terpal diatas tanah, memerlukan rangka kolam. Bahan rangka kolam bisa bermacam-macam sesuai kebutuhan dan budget masing-masing, bisa terbuat dari paralon, kawat besi ataupun dari bambu. Yang paling sering digunakan adalah rangka dari bambu dan kawat besi.
cash. Jawabankeunggulan ke terpal adalah lebih murah/ekonomis dari pada kolam pribadi,keunggulan ke di bawa kemana-mana/praktis
Kolam tanah banyak ditemukan di tengah-tengah perkampungan dan pekarangan rumah. Kolam tanah air tenang, bisa dibuat di tempat-tempat dengan sumber air terbatas. Kelebihan kolam tanah dibanding kolam tembok, kolam terpal atau akuarium adalah kekayaan hayatinya. Karena tanah yang menjadi dasar kolam merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya berbagai organisme yang menunjang kehidupan ikan. Organisme tersebut bisa bermanfaat juga sebagai pakan alami bagi ikan. Biaya pembuatan kolam tanah relatif lebih murah dibanding jenis kolam lainnya. Kolam tanah juga lebih fleksibel, gampang dialih fungsikan untuk tujuan lain seperti sawah. Wajar bila banyak pembudidaya ikan tradisional masih menggunakan jenis kolam ini. Untuk mengetahui bagaimana struktur dan cara membuat kolam tanah, silahkan baca artikel sebelumnya mengenai cara membuat kolam tanah. Tipe kolam tanah Terdapat berbagai tipe kolam tanah yang dikenal saat ini. Diantaranya kolam tanah dengan tanggul tanah, kolam tanah dengan tanggul tembok atau batu, dan kolam tambak air payau. Kolam tanah dengan tanggul tanah biasanya digunakan oleh para petani ikan tradisional. Pembuatan kolam tipe ini murah dan mudah. Namun pemeliharaannya perlu ketelatenan karena tanggul kolam mudah rusak dan bocor. Tanggul tanah juga seringkali dirusak binatang-binatang yang suka menggali seperti kepiting. Kolam tanah dengan tanggul tembok disebut juga kolam semi intensif. Kolam ini lebih awet dan tahan lama. Tanggul kolam juga tidak akan rusak diganggu binatang. Kolam seperti ini bisa digunakan untuk budidaya ikan lele atau budidaya belut yang dikenal sering membuat lubang. Kolam tanah dengan tanggul tanah dan tanggul tembok. Gambar Gusrina, 2008 Tambak air payau biasanya digunakan oleh petani ikan yang dekat dengan laut. Tambak merupakan kolam air tenang dengan ukuran yang relatif besar. Biasanya tidak kurang dari 1000 m2 satu kolamnya. Sumber pengairan tambak berasal dari air laut atau muara sungai. Sehingga air kolam tambak rasanya payau. Pengeringan kolam Pengeringan kolam tanah harus dilakukan setiap kali budidaya ikan dimulai. Caranya dengan mengosongkan isi kolam dan menjemur dasar kolam. Penjemuran berlangsung selama 3-7 hari tergantung cuaca dan jenis tanah. Sebagai patokan, penjemuran sudah selesai apabila tanah terlihat retak-retak. Penjemuran yang terlalu lama akan menyebabkan tanah membatu. Sebaiknya jangan sampai seperti itu. Untuk mengukurnya, injak dasar kolam. Bila telapak kaki kita hanya meninggalkan jejak sedalam kurang lebih 1 cm, pengeringan sudah dianggap cukup. Bila jejak yang ditinggalkan masih dalam, penjemuran belum maksimal. Pengeringan dasar kolam tanah dilakukan untuk memutus siklus hidup hama dan penyakit yang mungkin ada pada periode budidaya sebelumnya. Sebagian besar mikroorganisme patogen akan mati dengan sinar matahari kekeringan. Selain itu, penjemuran juga membantu menghilangkan gas-gas beracun yang terperangkap di dasar kolam. Pembajakan tanah Dasar kolam yang telah dikeringkan dan dijemur, selanjutnya diolah dengan cara dibajak atau dicangkul. Kedalaman pembajakan sekitar 10 cm. Pembajakan tanah berfungsi untuk membalik tanah agar tanah menjadi gembur. Bersamaan dengan pembajakan, angkat lumpur hitam yang biasanya tersisa di dasar kolam. Lumpur hitam tersebut terbentuk dari sisa pakan yang tidak habis dimakan ikan. Lumpur hitam biasanya menimbulkan aroma busuk dan mengandung gas beracun seperti hidrogen sulfida H2S, nitrit NO2 dan amoniak NH3. Disamping itu, lakukan pemeriksaan terhadap pematang atau tanggul-tanggul. Bila ada kebocoran atau rusak segera ditambal. Bersihkan juga dasar kolam dari kerikil dan sampah anorganik. Pengapuran kolam tanah Kolam tanah yang telah dipakai budidaya ikan biasanya keasaman tanahnya meningkat pH-nya turun. Oleh karena itu perlu dinetralkan dengan memberikan kapur pertanian atau dolomit. Derajat keasaman ideal bagi perkembangan ikan biasanya berkisar pH 7-8. Bila derajat keasaman tanah kurang dari itu perlu pengapuran. Jumlah kapur yang diberikan untuk menetralkan pH sekitar 2 ton/ha. Namun jumlah pastinya harus disesuaikan dengan pH tanah dan jenis tanah. Pada jenis tanah liat berlumpur, takaran pengapuran untuk menetralkan pH tanah adalah sebagai berikut pH kurang dari 4,0 jumlah kapur 4 ton/ha pH 4,0 – 4,4 jumlah kapur 3 ton/ha pH 4,5 – 5,0 jumlah kapur 2,5 ton/ha pH 5,1 – 5,5 jumlah kapur 2 ton/ha pH 5,6 – 6,5 jumlah kapur 1 ton/ha Dosis di atas perlu ditambah bila jenis tanahnya semakin dominan tanah liat. Sedangkan untuk tanah yang semakin berpasir, dosis pengapurannya dikurangi. Pengapuran diaplikasikan bersamaan dengan pengolahan tanah. Kapur diaduk dengan tanah yang telah dibajak hingga merata. Usahakan agar kapur tercampur hingga kedalaman 10 cm. Setelah itu, kolam didiamkan selama 2-3 hari. Pemupukan kolam tanah Setelah proses pengapuran selesai, langkah selanjutnya adalah pemupukan. Sebaiknya gunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar. Apabila dirasa kurang, bisa ditambahkan pupuk kimia atau penyubur tanah lainnya. Pupuk organik mutlak diperlukan untuk mengembalikan kesuburan tanah. Pupuk organik akan merangsang aktivitas kehidupan dalam tanah. Tanah yang kaya bahan organik merupakan surga bagi berbagai macam organisme untuk berkembang biak. Organisme tersebut nantinya sangat bermanfaat sebagai pakan alami ikan. Jenis pupuk organik yang digunakan bisa pupuk kompos atau pupuk kandang. Dosisnya sekitar 1-2 ton per hektar. Pupuk ditebarkan secara merata di permukaan dasar kolam. Bila dirasa kurang, bisa ditambahkan pupuk kimia. Pupuk kimia yang sering dipakai untuk dasar kolam adalah urea dan TSP. Setelah dipupuk, kolam dibiarkan selama 1-2 minggu. Selanjutnya, kolam siap untuk diisi air. Penggenangan kolam Tahap terakhir persiapan kolam tanah adalah penggenangan kolam dengan air. Caranya dilakukan secara bertahap. Pertama-tama genangi dasar kolam dengan air setinggi 10-15 cm. Dengan kedalaman air seperti ini sinar matahari masih bisa menembus dasar kolam. Sehingga berbagai macam tumbuhan dan hewan bisa berkembangbiak. Biarkan kondisi tersebut selama 2-3 hari. Warna air akan terlihat kehijauan. Itu tandanya gangang sebagai makanan biota air dan ikan telah tumbuh. Setelah itu ketinggian air bisa dinaikkan hingga 60-75 cm dan kolam siap untuk ditebari benih ikan. —– Referensi Ghufran Kordi. 1997. Budidaya ikan nila. Dahara Prize, Semarang. Gusrina. 2008. Budidaya ikan Jilid I. Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta. Kholis Mahyuddin. 2012. Panduan lengkap agribisnis lele. Penebar Swadaya, Jakarta.
Dalam praktik budidaya ikan, ada banyak media yang dapat digunakan untuk menunjang bududaya ikan tersebut. Salah satunya yaitu kolam terpal. Banyak dari para pembudidaya ikan yang menyukai kolam terpal sebagai tempat budidaya. Biaya yang terjangkau dan kepraktisannya menjadi alasan kolam terpal menjadi pilihan. Di sisi lain, kolam ini juga cepat rusak dan sering mengalami kebocoran. Nah untuk lebih jelasnya mengenai kelebihan dan kekurang dari kolam terpal ini, simak dulu yuk uraian berikut untuk menambah wawasan kita. Perlu untuk diketahui, bahwa Harga dari setiap terpal memang beragam yang di pengaruhi jenis dan kualitas yang ada. sebelum membeli terpal ditempat jual terpal, maka sebaiknya pilih terlebih dahulu jenis terpal yang akan di pakai yang sesuai dengan kebutuhan, agar bisa menghemat biaya dan yang lainnya. Kelebihan kolam terpal Dapat diaplikasikan di daerah yang kurang air Tanah di daerah yang kurang air biasanya memiliki kemampuan menahan air yang sangat rendah, air hujan yang mengenai tanah langsung diserap ke dalam tanah dan sulit untuk membentuk genangan ataupun kolam. Solusi yang dapat diambil yaitu dengan menggunakan kolam terpal. Air ditahan oleh terpal sehingga dapat membentuk suatu kolam untuk bududaya ikan. Jadi, bagi anda yang tinggal di daerah pesisir atau tempat kering lainnya masih dapat melakukan budidaya ikan asalkan punya pasokan air bagi kolam anda. Ikan yang dihasilkan tidak berbau lumpur Terpal yang digunakan pada kolam terpal tentunya menjadi barrier antara air dengan tanah secara langsung, dengan begitu ikan yang dihasilkan tidak berbau lumpur. Para konsumen relatif menyukai ikan yang tidak berbau lumpur Pengolahan ikan lebih mudah Meski kolam tanah memiliki sistem alami sebagai pembersih kolam, namun sulit dipungkiri sistem alami tersebut nantinya bakal kehilangan performanya dan pada akhirnya kolam ikan tetap kotor juga dan perlu pembersihan. Akan lebih sulit dibersihkan bila ada lumpur lain halnya dengan kolam terpal yang mudah dalam pengerjaannya. Pembersihan dan pengeringan kolam menjadi lebih mudah Memudahkan pemanenan Umumnya, ukuran kolam terpal tidak terlalu besar. Hal tersebut mempermudah dalam proses pemanenan ikan. Selain itu, sedikitknya kandungan lumpur pada kolam juga mempermudah pemanenan. Sebaran benih ikan lebih tinggi Kolam terpal yang mudah dibersihkan sehingga tidak ada penumpukkan kotoran ikan dan sisa-sisa pakan ikan didasar kolam. Jika terdapat penumpukkan kotoran dan sisa-sisa pakan ikan akan dihasilkan amonia dan hidrogen sulfida yang bersifat toksik bagi ikan. Akibatnya, ikan enggan untuk bergerak karena ruang geraknya terbatas. Lain halnya dengan kolam terpal yang tidak ada penumpukkan kotoran dan sisa pakan, ruang gerak ikan menjadi lebih luas dan ikan bebas ergerak kemana saja. Jarang ditemui hama maupun penyakit Ikan yang dibudidayakan di kolam terpal cenderung jarang terkena hama maupun penyakit sebab kolam terlindungi dari tanah langsung yang bisa saja terdapat hama maupun penyakit. Presentase hidup ikan lebih tinggi Karena mudah dalam perwatan kolam juga terpal yang menjadi barier dari tanah secara langsung menjadikan kolam terpal ini mendukung kelangsungan hidup ikan dengan baik. Kekurangan kolam terpal Rawan terjadi kebocoran Dalam pemilihan tempat untuk kolam, harus benar-benar diperhatikan. Hindari benda-benda lancip dan tikus yang dapat menyebabkan kebocoran. Mudah lapuk Karena terbuat dari terpal ataupun plastik, kolam terpal ini mudah lapuk apalagi jika terkena hujan. Hal ini juga yang menyebabkan kolam teral tidak awet, usia rata-ratanya sekitar dua tahun. Sementara itu, kolam tanah maupun kolam beton dapat bertahan hingga puluhan tahun selama dapat dirawat dengan baik. Minim ion dan mineral tanah Adanya barier antara kolam dengan tanah yang berupa terpal, menjadikan kolam terpal tidak langsung bersentuhan dengan tanah. Hal ini menyebabkan minimnya kandungan ion dan mineral dari tanah, sehingga ikan yang dibudidayakan tidak sebesar ikan di kolam tanah, hal ini dapat diatasi dengan introduksi mineral dan ion ke dalam kolam. Air kolam lebih cepat bau Air pada kolam terpal cenderung lebih cepat bau, ini karena tidak adanya bakteri yang berasal dari tanah yang dapat merombak bahan organik. Perombakan bahan organik dapat membantu penguraian pakan ikan yang tidak habis, jadi tidak terlalu lama berada dalam dasar kolam. Semoga bermanfaat
perbedaan kolam terpal dan kolam tanah